bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Rabu, 24 Agustus 2011

Perbanyak Amalan dengan Bersyukur



Oleh Quraish Sihab

TAFSIR Al Mishbah episode hari ini akan mengupas ayat ke-8 hingga 15 Surah Al A'raf ayat 1 sampai 206. Pada akhir ayat ke-8 berbunyi, "Timbangan pada hari itu adalah kebenaran, barang siapa berat timbangannya, mereka itulah yang beruntung. Dan barang siapa yang ringan timbangannya, mereka itulah yang merugi disebabkan mereka selalu mengingkari ayat Kami."
Dalam penggalan ayat itu, Allah akan memberi ganjaran kepada manusia terhadap apa yang telah mereka perbuat. Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa setiap amal manusia akan ditimbang atau mempunyai tolok ukur masing-masing sehingga semua perbuatan benar-benar menghasilkan ketepatan timbangan.
Firman Allah yang berbunyi, "Timbangan pada hari itu adalah kebenaran," berarti berlaku pada hari itu adalah timbangan yang penuh keadilan dari setiap perbuatan manusia tidak lebih atau kurang.
Ayat 10 dan seterusnya mengingatkan agar, “Jangan mengikuti pemimpin selain Allah”. Hadirnya manusia di muka bumi adalah untuk menjadikan manusia mampu mengelola dan memanfaatkannya. Namun, yang teramat celaka adalah manusia sangat sedikit bersyukur.
Oleh karena itu, manusia untuk mampu mendapat rahmat Allah perlu memperbanyak bersyukur dalam kondisi apa pun karena Allah telah memberi nikmat yang luar biasa besar dalam kehidupan di muka bumi ini.
Sesungguhnya manusia dalam pandangan ayat ini diberikan kebebasan dalam bergerak menghadapi alam yang bersahabat dan khusus dibuatkan untuk manusia hidup.
Selain itu, manusia seyogianya membuka diri serta tidak kikir mengungkap rahasia-rahasianya yang dibuat untuk manusia, dan tidak menutup manusia untuk meminta pertolongan Allah.
Ayat selanjutnya, yaitu ayat ke-12, menceritakan tentang iblis yang tidak patuh kepada Allah dengan menolak bersujud kepada Nabi Adam walaupun telah diperintahkan.
Dalam ayat ini berisi sebuah peringatan terhadap siapa pun yang berpaling dari ajakan yang disampaikan dalam Surah Al An'am, yakni ajakan kepada tauhid, kesetiaan kepada janji, serta ancaman dengan siksa duniawi dan ukhrawi.
Dalam ayat berikutnya, yaitu 13 hingga 15, diceritakan bahwa Allah tidak membantah iblis dan tidak pula meluruskan kekeliruannya karena ucapan iblis bukanlah pertanyaan, bukan juga usul, melainkan cerminan keangkuhan dan pembangkangan. Dengan demikian, Allah menurunkan derajatnya dan tempatnya bernaung ke tempat lain di dunia yang fana lagi rendah.
Untuk itu, Rasulullah saw. bersabda bahwa manusia tidak akan bisa masuk surga bagi siapa pun yang ada keangkuhan dalam hatinya walaupun hanya sebesar biji sawi.
Hikmah dari ayat-ayat ini adalah bahwa Allah telah memberi kenikmatan, yakni berbagai kesempatan untuk mendapat kehidupan yang layak. Manusia juga diberi ciptaan dan bentuk fisik yang sangat baik.
Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak bersyukur. Mereka yang tidak bersyukur itu seperti mengikuti ulah iblis. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar