bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Rabu, 24 Agustus 2011

Azab Allah Tidak Berhenti bagi Para Pendurhaka



Oleh Quraish Sihab

TAFSIR Al Mishbah telah memasuki episode ke-24 dan akan membahas kelompok ayat 167—171 Surah Al A'raf.
Pembahasan kelompok ayat sebelumnya menjelaskan tentang siksa dan kebinasaan atas sebagian kaum Bani Israil yang terus berlanjut selama mereka dalam kedurhakaan.
Adapun kelompok ayat ini kemudian menegaskan kembali bahwa azab Allah akan terus berlanjut hingga akhir zaman kepada mereka yang durhaka akan rahmat Allah swt. serta mengingkari kehadiran Muhammad saw. sebagai rasul-Nya.
Ayat ini pun mengisyaratkan adanya siksa yang menimpa orang Yahudi hingga akhir zaman karena salah satunya menyia-nyiakan kitab Taurat. Bahkan, tercatat dan terbukti hingga kini melalui sederetan sejarah tentang kebenaran ancaman Allah itu.
Namun, dalam ayat ini pula tersurat bahwa siksa Allah akan hilang bagi siapa pun apabila memohon ampunan-Nya dan yang taat kepada-Nya karena Allah adalah Sang Maha Pengampun bagi seluruh umat.
Ayat selanjutnya, yaitu 168, Allah menyadarkan manusia yang tidak patuh dan durhaka, tidak saja kepada-Nya, rasul-Nya, tetapi juga kepada pemerintah. Allah akan menguji mereka semua, sekali dengan nikmat dan di lain waktu dengan kesulitan agar mereka bertobat. Manusia diminta mengingat masa nikmat dan masa sulit atau melihat betapa nikmatnya kaum yang taat dan betapa sulit dan sengsaranya mereka yang durhaka.
Berikutnya, setelah menjelaskan keadaan mereka yang durhaka dan menyia-nyiakan apa yang telah Allah perintahkan, ayat ini menceritakan bagi mereka yang taat. "Dan adapun orang-orang yang selalu dan secara sungguh-sungguh berpegang teguh dangan tuntunan Alkitab (Taurat) serta melaksanakan salat, tidak menyia-nyiakan sedikit pun pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan."
Firman Allah di atas dimaksudkan kepada mereka, termasuk umat
yang percaya kepada Nabi Isa as. dan Nabi Muhammad saw. Ini ditujukan tidak hanya kepada kaum Bani Israil yang kebanyakan menyangkal kehadiran utusan Allah, tetapi juga kepada seluruh umat manusia hingga kiamat tiba selepas Muhammad saw.
Banyak sekali yang bisa disimpulkan dalam ayat ini mengenai jati diri kita sebagai manusia karena Allah menciptakan manusia sesuai dengan fitrahnya. Kemudian manusia akan tumbuh berkembang sesuai dengan jati dirinya sebagaimana ia diciptakan Allah, salah satunya adalah ketundukan kepada satu sumber yang Mahagaib yang menciptakan dan menganugerahkan kepadanya kelangsungan hidup.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar