bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Minggu, 21 Agustus 2011

Kehadiran Muhammad Tersurat di Injil dan Taurat



Oleh Quraish Sihab

MELANJUTKAN kelompok ayat yang dibahas sebelumnya, Tafsir Al Mishbah episode ke-22 dini hari nanti akan membahas ayat 157—160 surah Al A'raf. Ayat 157 dinilai berhubungan erat dengan ayat sebelumnya. Ini adalah penjelasan tetang siapa yang wajar mendapat rahmat Allah swt., yaitu mereka yang bertakwa, mengeluarkan zakat, dan yang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya.
Penekanan ayat ini sebenarnya lebih kepada kabar gembira datangnya Muhammad saw. beserta seluruh sifat-sifat mulianya yang sebenarnya telah tercantum dalam Injil dan Taurat yang menjadi pedoman umat Nasrani dan Yahudi. Namun, kaum Bani Israil telah menghapus kabar itu dalam kitab-kitab mereka sehingga hanya tersirat yang sampai ke masa kini.
Ayat selanjutnya menegaskan kepada orang-orang Yahudi yang menolak kerasulan Nabi Muhammad, bahwa penolakan mereka itu sebenarnya telah mengingkari kitab suci mereka sendiri karena seluruh sifat yang dimiliki Muhammad saw. tercantum jelas di dalam Injil dan Taurat.
Melalui ayat ini terbukti bahwa sejak dini Allah memerintahkan Muhammad untuk manusia seluruhnya tanpa kecuali. Ini sejalan pula dengan pernyataan ayat-ayat lain yang menegaskan beliau diutus untuk seluruh alam dan Alquran diturunkan Allah agar menjadi peringatan seluruh alam (baca surah Al Furqan ayat 1).
Atas dasar itulah, penggalan ayat ini tidak saja ditujukan kepada pendapat orang Yahudi yang menyatakan bahwa Muhammad hanya rasul untuk bangsa Arab sebagaimana keyakinan aliran sekte Yahudi yang pernah bermukim di Asfahan, Iran, yang dikenal dengan sekte Al Isawiyah pengikut Isa Al Asfhani.
Allah mengutus Nabi Muhammad ditujukan kepada seluruh manusia sejak kehadiran beliau sebagai nabi dan rasul di pentas bumi ini hingga hari kiamat tiba. Di ayat selanjutnya, 159, Allah pun memberikan keobjektivitasan-Nya kepada kaum Bani Israil yang mengikuti petunjuk Nabi Musa as. pada zamannya dan terus-menerus berlaku adil.
Ayat terakhir di kelompok ini kemudian menjelaskan tentang anugerah Allah kepada pengikut Nabi Musa tersebut, yaitu mukjizat lewat tongkat Musa yang dipukulkan kepada batu sehingga keluar dua belas mata air untuk dua belas suku yang ada. Namun, dengan mukjizat yang sudah jelas itu, sebagian dari kaum itu tidak bersyukur dan terus berbuat dosa serta aniaya.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar