bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Kamis, 18 Agustus 2011

Jangan Ikuti Jalan Para Perusak

Oleh Quraish Sihab

EPISODE 19 tafsir Al Mishbah

kali ini masih membahas kelanjutan ayat-ayat dalam Surah Al A'raf mulai dari Ayat 142.
Pada Ayat 142 dikatakan, "Dan telah Kami janjikan kepada Musa (sesudah berlalu waktu) 30 malam, dan Kami menyempurnakannya dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhannya 40 malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya Harun: Gantikanlah aku dalam memimpin kaumku, dan perbaikilah, dan janganlah engkau mengikuti jalan para pembuat kerusakan."
Ayat berikutnya 143 menguraikan sebagian dari apa yang terjadi ketika itu, yakni ketika Musa datang untuk bermunajat pada Allah. Ayat ini menjadi bahasan panjang para teolog tentang bisa tidaknya Tuhan dilihat manusia, di dunia atau di akhirat nanti.
Selanjutnya di Ayat 144, Allah berfirman, "Hai Musa sesungguhnya Aku telah memilihmu atas manusia untuk membawa risalah-risalah-Ku dan firman-Ku, maka berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur."
Ayat ini memberikan contoh dan ajaran kepada umat manusia untuk bersyukur. Syukur berarti menampakkan suatu nikmat yang diperoleh ke permukaan, sedang kufur adalah menutup-nutupi nikmat tersebut. Syukur juga berarti puji.
Bila kita melihat makna syukur dari segi pujian, kiranya dapat disadari bahwa pujian terhadap yang terpuji baru dinilai tepat bila ada kebaikan yang dilakukan secara sadar dan tidak terpaksa. Manusia yang bersyukur kepada makhluk atau manusia lain adalah yang memuji kebaikan serta membalasnya dengan sesuatu yang lebih baik atau lebih banyak dari apa yang telah dilakukan oleh yang disyukurinya itu.
Setelah menjelaskan tentang risalah Allah, ayat terakhir dalam episode ini, yaitu Al A'raf 145, mendalami dua hal, yaitu risalah sekaligus kalam Allah. Dalam surat ini, Allah benar-benar mengutus Musa untuk memperbaiki kaum Banu Israil yang fasik (menyimpang dari ajaran Allah).
Dapat disimpulkan, Ayat 142 dan seterusnya dari Surah Al A’raf ini memberikan tuntunan, antara lain untuk membina suatu masyarakat amat sangat diperlukan niat dan semangat memperbaiki masyarakat itu. Yang kedua adalah pesan agar kita jangan sampai mengikuti arahan dan tuntutan dari para perusak atau berpartisipasi dalam kegiatan perusakan serta perbuatan fasik.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar