bebas bayar, pembayaran mudah dan cepat, transaksi online, pembayaran tagihan dan tiket, transfer dana online

Jumat, 26 Agustus 2011

Hanya Allah yang Tahu Datangnya Hari Kiamat



Oleh Quraish Sihab

TELAAH tafsir kali ini masih Surah Al A'raf Ayat 187-191, yang akan menguraikan tentang salah satu segi dari rukun iman yang lain, yaitu hari kiamat.
Ketika itu kaum musyrikin bermaksud mengejek Nabi Muhammad saw. dengan mengajukan pertanyaan tentang waktu kedatangan kiamat yang pada hakikatnya tidak mereka akui adanya. Orang Yahudi bermaksud menguji Muhammad, padahal mereka pun mengetahui bahwa hanya Allah swt. yang paling tahu masa kedatangan hari akhir.
Muhammad saw. kemudian menjawab pertanyaan kaum itu, "Katakanlah: Sesungguhnya pengetahuan tentang waktu kedatangan dan perincian peristiwa kiamat hanyalah pada sisi Tuhan Pemelihara dan Pembimbingku, tidak ada yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia."
Ayat berikutnya menguraikan sekaligus menegaskan bahwa seluruh persoalan, positif maupun negatif, adalah berada dalam genggaman kekuasaan Allah. Muhammad sendiri sebagai utusan-Nya, tidak memiliki wewenang atau pengetahuan, kecuali yang dianugerahkan-Nya.
Sebuah pelajaran bisa diambil dari sini, yaitu segala ilmu pengetahuan dan apa yang kita ketahui haruslah berada dalam sumber kekuasaan Allah untuk mencegah kemusyrikan dalam diri kita, terlebih menyangkut hal-hal gaib yang bersifat relatif.
Ayat berikutnya, 189-190, akan membahas pengingkaran manusia terhadap perjanjian-perjanjian Allah. Hal itu bisa tercermin dari isi ayat, ketika manusia (pasangan suami-istri) yang memohon untuk diberikan keturunan yang sempurna kepada Allah swt. Tatkala Allah menganugerahi keduanya anak yang sempurna, tetapi keduanya itu menjadikan bagi-Nya sekutu seperti berhala, bintang, matahari, alam dan lain-lain terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada pasangan itu dan mereka termasuk orang-orang yang ingkar terhadap apa yang telah Allah kabulkan dari permohonan-permohonan mereka.
Bisa disimpulkan bahwa ayat-ayat ini juga menggambarkan bahwa proses bersyukur dapat dilakukan melalui media keluarga, termasuk dari anugerah Allah berupa anak.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar