Beribadah adalah Hal yang Mudah

Oleh Quraish Shihab

BAHASAN Tafsir Al Mishbah hari ini adalah Ayat 37 sampai 43 Surah Al A'raf. Ayat-ayat ini memberi penjelasan, antara lain bahwa kezaliman yang paling besar adalah pendustaan atas ayat-ayat Allah swt.
Orang-orang yang melakukan kezaliman ini kemudian saling menyalahkan satu sama lain dan mengharapkan agar para pemimpin mereka (yang mereka ikuti itu) mendapatkan siksa yang lebih berat. Sayangnya, peluang mereka untuk lepas dari azab menjadi mustahil akibat besarnya syirik dan kezaliman yang mereka lakukan terhadap Allah.
Ayat selanjutnya 38 dan 39 kemudian menjabarkan perihal pengakuan orang-orang yang berlaku sangat aniaya, dan pengakuan itu ternyata tidak bermanfaat sedikit pun.
Kendati mereka telah bertobat, Allah tidak mengampuni mereka bahkan Allah berfirman, "Masuklah kamu sekalian bersama kelompok umat-umat selain kamu yang telah berlalu sebelum kamu, yaitu kelompok jin dan manusia yang durhaka seperti kamu, ke dalam api neraka."
Uraian selanjutnya menjabarkan tentang tertutupnya harapan mereka yang mempersekutukan Allah untuk bisa keluar dari malapetaka yang mereka alami. Manusia selalu memiliki secercah harapan betapa pun beratnya malapetaka yang menimpa. Allah bisa menghilangkan sama sekali harapan tersebut dari dan terhadap mereka yang telah mencapai puncak kezaliman.
Ayat berikutnya Allah berfirman tentang uraian keadaan jiwa para penghuni surga, dilanjutkan dengan gambaran sekilas tentang tempat yang mereka huni karena kesempurnaan kehidupan bersama perlu ditopang oleh kenyamanan tempat tinggal. Di surga sana, mereka berada di tempat yang tinggi sebagai buah dari apa yang mereka lakukan selama di muka bumi.
Kesimpulan dari seluruh ayat dalam episode kali ini adalah menjelaskan bahwa amal kebaikan dan ibadah kepada Allah adalah hal yang mudah dan tidak melebihi batas kemampuan manusia sehingga siapa pun dapat melaksanakan amal saleh dengan mudah. Ketika orang-orang saleh mendapatkan janji Allah berupa surga, maka ketika itu semakin bersihlah hati mereka karena Allah mencabut segala macam keburukan dari diri mereka.
Sebaliknya, pembalasan bagi orang-orang dengan puncak kezaliman adalah tertutupnya pintu langit dan surga, seperti tersirat dalam penggalan ayat yang berbunyi, "Kami memberi pembalasan bagi para pendurhaka, yakni mereka yang telah benar-benar mantap lagi mendarah daging dalam diri mereka aneka kezaliman dan kedurhakaan."